RSS
Hello! Welcome to this blog. You can replace this welcome note thru Layout->Edit Html. Hope you like this nice template converted from wordpress to blogger.

Artikel "Tawuran Antar Pelajar"



Tawuran Antar Pelajar

Dapatkan cream anti jerawat hasil racikan dokter specialis kulit,aman&sangat ampuh!
Sebuah bentuk kegiatan masa yang anarkis, brutal dan jauh dari nilai dan
norma yang dibelajarkan pendahulu kita memang marak ditayangkan oleh
media apa saja yang berkepentingan dengan gejala sosial tersebut.
Namun keprihatinan terus saja menyeruak di sanubari Rakyat Indonesia,
khususnya para pendidik serta pemerhati pendidikan, bila yang melakukan
anarkis ini adalah peserta didik kita yang masih duduk di bangku sekolah.

Lantas apa jadinya bila tindakan anarkis ini hingga sekarang masih sering
kita jumpai di mana-mana. Bagaimana jadinya pula bahwa tabiat tak terpuji ini terus berlanjut
hingga mereka duduk di bangku kuliah nantinya. Yang jelas mau tidak mau kita harus memulai
langkah yang konkrit untuk mengatasi masalah ini, sebelum masalah tawuran antara pelajar
menjadi semacam bola salju yang tambah besar dan menggilinding tanpa arah.

Dengan pertimbangan bahwa mereka yang terlibat tawuran, adalah para peserta didik yang masih
berusia remaja, maka langkah persuasif dan komprhensif perlu diprioritaskan. Karena penanganan
yang gegabah, tentunya akan merusak masa depan mereka sebagai anak bangsa. Padahal mereka
masih harus duduk di bangku sekolah untuk menerima input, yang tentunya akan membentuk
aspek afektif mereka yang utuh. Bukankah penanganan dengan cara yang gegabah justru akan
melahirkan bentukan-bentukan pelaku kriminal yang baru.

Dengan demikian mendudukan para ahli dari berbagai disipilin ilmu pada satu meja untuk
mengkonsep tindakan yang taktis, optimal, efisien dan terpadu adalah cara yang bijaksana.
Dengan cara demikian maka kita mampu memilah mana remaja yang melakukan tawuran lantaran
solidaritas semu, pencarian jati diri atau memang memiliki potensi crime behaviour yang kuat.

Namun karena kebanyakan mereka hanya berlatar- belakang solidaritas semu dan upaya pencarian
jati diri, maka tentunya tindakan yang paling berhasil guna adalah bimbingan kolektif antara pihak
orang-tua, lembaga sekolah dan aparat yang berwajib. Penanganan yang sejuk ini terbukti memang
manjur, karena setelah dilakukan upaya semacam itu, mereka yang beringas di jalan-jalan dalam
waktu yang relatif singkat kembali untuk belajar di kelas masing-masing.

Namun bagaimana penanganan bagi mereka yang telah kelewat batas, dalam artian menangani
peserta didik yang dengan ringan tangan melakukan tindakan pidana penganiayaan berat pada
saat malakukan tawuran. Dalam hal ini sangsi dengan hukum pidana barulah bisa diterapkan. Itupun
hendaknya diterapkan dengan tidak mengabaikan usia mereka yang masih harus menerima input –
input dari proses pembelajaran yang layak, sesuai dengan umur psikologis mereka.

Lantas bagaimana upaya ini harus dilakukan, apakah mereka yang menyandang status narapidana
harus kembali ke kalas berkumpul dengan teman-teman mereka lagi. Tentunya tindakan ini, adalah
tindakan yang kurang bijaksana. Karena justru pelaku ini dengan dominasinya yang kuat, akan
menjadi virus yang berbahaya bagi teman lainnya. Apalagi usia mereka yang masih muda, adalah
usia tang sedang memasuki fase gampang terpengaruh masukan dari luar.

Khusus untuk penangananan pelaku tindakan kriminal tersebut di atas, adalah dengan
menampung mereka pada satuan pendidikan atau sekolah rehabilitasi khusus, yang dikelola
bersama antara Diknas, Depag , Kepolisian atau lintas institusi lainnya. Sekolah rehabilitasi ini
tentunya mengkonsepkan model pembelajaran yang penuh inovatif, menarik tapi tidak kalah
berbobotnya dengan sekolah umumnya. Dalam hal ini, para paedogogis yang memang mumpuni di
bidangnya disarankan untuk aktif terlibat di dalamnya.

Penanganan kedisiplinan yang ketat tapi mendidik, juga perlu diterapkan pada peserta didik yang
sedang merehabilitasi sikap mentalnya yang sudah menyimpang. Sehingga setelah mereka kembali
ke jenjang bangku sekolah yang lebih tinggi mereka akan membentuk dirinya sendiri menjadi profile
pelajar bahkan mahasiswa yang berpendirian anti tawuran. Semoga saja sekelumit gagasan ini bisa
didengar oleh semua pihak yang berkepentingan dengan penyiapan generasi mendatang yang
handal, inovatif sekaligus berwawasan modern.

Opini Saya : Penambahan ilmu pendidikan yang baik itu harus lebih ditingkankan, terutama tentang akhlak manusia. Mereka dan kita adalah penerus bangsa , kita sesama indonesia, kita seharusnya bersatu membangun negara, jangan melakukan hal - hal bruk termasuk tawuran antar generasi bangsa. Dan juga kepada keluarga saya harap agar mendidik di dalam lingkungan keluarganya dengan baik dan benar, jangan membuat anak merasa tidak di pedulikan atau diawasi dengan benar, sehingga anak keluar ke pergaulan yang tidak benar dan berakhir kepada pergaulan bebas dan tawuran. Saya juga setuju dengan adanya pendidikan sekolah rehabilitasi khusus, untuk anak - anak yng sudah terlanjur masuk ke jurang tawuran dia di hukum akan tetapi dia masih tetap dapat ilmu pembelajaran yang sangat penting untuk masa depannya kelak dan agar tidak mengikuti jejak yang salah .

Nama               : Jody Fitrian Pradipta
Npm                 : 13112946
Kelas               : 1KA02
Mata Kuliah    : Softskill ISD

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright 2009 Apa Aja Ada!!. All rights reserved.
Free WordPress Themes Presented by EZwpthemes.
Free Blogger Layouts | Bloggerized by Miss Dothy